Gedung sekretariat yang berarsitektur Jawa tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas di dalamnya, diantaranya adalah lapangan di belakang gedung yang juga bisa dimanfaatkan untuk olah raga futsal dan ruang pertemuan atau hall yang berada di lantai II.
Sepanjang kepemimpinan Mas Wahyu, selain membangun gedung sekretariat, SH Terate Bojonegoro juga telah memiliki gedung pusat latihan (Puslat) yang sangat representatif. Di katakan Kangmas Wahyu Subakdiono bahwa pembangunan Gedung Puslat ini dirancang mulai tahun 2021. Pembangunan ini adalah dalam menjawab tantangan zaman dalam memberikan wadah beraktifitas agar kegiatannya tidak hanya berpusat di Kota yang kepadatan dan kerawanannya sangat tinggi.
Sebagaimana program Cabang, lanjut Kangmas Wahyu, pembangunan gedung Puslat dimaksudkan untuk menyediakan tempat penampungan kegiatan dari arah wilayah Bojonegoro timur yang semakin berkembang dan tentunya perlu pengadaan gedung, Sarana dan Prasarana tempat berlatih/beraktivitas.
Gedung Puslat Cabang Bojonegoro ini kemudian diberi nama Gantari Kirana yang berarti Sinar Rembulan mengartikan sebuah filosofi Mampu menerangi dalam kegelapan artinya masyarakat mampu melihat SH Terate secara utuh, sejuk dan baik.
Gantari Kirana dibangun dengan mofel arsitektur etnis Jawa yang dipadu Sumatra dengan luas bangunan 30 x 72 m berdiri diatas tanah 7600 m2 untuk kapasitas 3000 orang bertempat di Desa Plesungan Kapas 5 km dari Pusat Kota. Didepannya ada Monumen 100 tahun SH Terate dan fasilitas lahan parkir di depan Gedung seluas 3200 m2.
“Sumber dana pembangunan Gedung murni dari Kas Organisasi yang kita kumpulkan bertahun-tahun. Dan tidak minta bantuan dana/sumbangan dari manapun, murni dari khas Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Bojonegoro,” tandasnya.
Perlu di ketahui bahwa Gedung tersebut tidak hanya diperuntukan bagi Pemusatan Latihan dan Pengesahan, namun juga diperuntukan bagi Masyarakat yang akan melaksanakan Resepsi Hajatan, maupun kegiatan masyarakat yang lain.

